Laboratorium Penguji Lingkungan: Fungsi, Peran, dan Standar Akreditasi ISO 17025

Setiap industri wajib memastikan aktivitas produksinya tidak mencemari lingkungan. Untuk membuktikan kepatuhan tersebut, diperlukan pihak independen yang berkompeten: laboratorium penguji lingkungan.

Laboratorium penguji lingkungan bukan hanya sekadar tempat analisis, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas udara, air, limbah, hingga kebisingan agar sesuai baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Lebih jauh, keberadaan laboratorium ini mendukung program keberlanjutan (sustainability) yang kini menjadi standar global.

Artikel ini membahas secara mendalam fungsi laboratorium penguji lingkungan, perannya dalam mendukung industri, hingga standar akreditasi ISO 17025 yang wajib dimiliki agar hasil uji sah secara hukum.

Learn more

Peran Laboratorium Penguji dalam RCA, CGA, dan RATA untuk CEMS

RCA, CGA, dan RATA adalah bagian wajib dalam audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS). Namun, pengujian ini tidak bisa dilakukan sembarangan—harus dilaksanakan oleh laboratorium penguji independen.

Artikel ini membahas peran penting laboratorium penguji dalam memastikan RCA, CGA, dan RATA berjalan sesuai standar dan hasilnya diakui regulator.

Learn more

Mengapa Industri Wajib Melakukan RCA, CGA, dan RATA pada CEMS

Setiap industri yang menghasilkan emisi wajib mematuhi regulasi lingkungan. Salah satu kewajiban yang diatur dalam Permen LHK No. 13 Tahun 2021 adalah melakukan pengujian RCA, CGA, dan RATA pada sistem pemantauan emisi berkelanjutan (CEMS).

Mengapa ini menjadi kewajiban? Karena RCA, CGA, dan RATA berfungsi sebagai standar verifikasi yang memastikan data emisi yang dikirim ke pemerintah benar-benar akurat, valid, dan sahih.

Learn more

RCA, CGA, dan RATA: Standar Pengujian untuk Sistem Pemantauan Emisi

RCA, CGA, dan RATA – Industri yang menggunakan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) wajib memastikan alat pemantauan bekerja dengan akurat. Hal ini hanya bisa dibuktikan melalui standar pengujian yang diakui regulator, yaitu RCA, CGA, dan RATA.

Artikel ini membahas bagaimana RCA, CGA, dan RATA menjadi standar penting untuk menilai kinerja sistem pemantauan emisi di Indonesia.

Learn more

Audit CEMS vs Kajian CEMS: Apa Perbedaannya?

Dalam praktik pengendalian emisi, istilah Audit CEMS dan Kajian CEMS sering kali dipakai bergantian. Padahal, keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Kesalahpahaman ini bisa membuat perusahaan salah langkah dalam memenuhi kewajiban lingkungan.

Artikel ini akan menjelaskan perbedaan mendasar antara Audit CEMS dan Kajian CEMS, serta kapan perusahaan wajib melakukannya.

Learn more

Langkah-Langkah Audit CEMS Sesuai Permen LHK 13/2021

Langkah-langkah Audit CEMS (Continuous Emission Monitoring System) di Indonesia wajib mengikuti Permen LHK No. 13 Tahun 2021. Regulasi ini mengatur teknis pemantauan emisi sumber tidak bergerak, termasuk bagaimana audit harus dilakukan.

Bagi industri, memahami langkah-langkah audit CEMS sangat penting agar:

  • Data emisi yang dilaporkan valid & akurat.
  • Perusahaan terhindar dari sanksi hukum.
  • Operasional pabrik berjalan lebih efisien dan transparan.
Learn more

Mengapa Audit CEMS Penting untuk Pengendalian Emisi Pabrik Anda

Audit Cems pada Industri modern tidak bisa lepas dari isu lingkungan, terutama dalam hal pengendalian emisi. Setiap cerobong pabrik yang beroperasi menghasilkan gas buang yang harus dipantau agar tidak melampaui baku mutu udara. Di sinilah peran Audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS) menjadi sangat penting.

Audit CEMS bukan hanya memenuhi kewajiban regulasi, tapi juga membantu perusahaan dalam menjaga reputasi, efisiensi energi, dan keberlanjutan operasional. Artikel ini akan membahas mengapa audit CEMS sangat vital dalam pengendalian emisi pabrik.

Apa Itu Audit CEMS?

Learn more