Mengapa Uji Logam Berat Air Limbah Itu Penting

Uji logam berat air limbah merupakan salah satu tahapan penting dalam pengelolaan limbah industri.
Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa kandungan logam seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan kromium (Cr) berada di bawah ambang batas baku mutu lingkungan.
Air limbah industri sering kali mengandung logam berat yang bersifat toksik dan dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan dan ekosistem.

Oleh karena itu, uji logam berat air limbah diperlukan untuk memenuhi ketentuan regulasi serta membantu perusahaan mengevaluasi kinerja IPAL agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

Uji Logam Berat Air Limbah

Regulasi dan Standar Uji Logam Berat Air Limbah

Per September 2025, pemerintah menerbitkan Permen LHK No. 11 Tahun 2025 tentang Baku Mutu Air Limbah dan Standar Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik.
Untuk sektor industri, acuan yang digunakan masih merujuk pada Permen LHK No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 22 Tahun 2021.

Regulasi tersebut menetapkan batas maksimum parameter logam berat berikut:

  • Timbal (Pb): ≤ 1 mg/L
  • Kadmium (Cd): ≤ 0.1 mg/L
  • Kromium total (Cr): ≤ 1 mg/L

Dengan demikian, pengujian berkala sangat penting agar perusahaan dapat memastikan hasil uji logam berat air limbah tetap sesuai baku mutu dan siap untuk pelaporan PROPER.

Metode dan Proses Pengujian Logam Berat

Prosedur uji logam berat air limbah dilakukan dengan tahapan standar laboratorium lingkungan, yaitu:

  1. Pengambilan Sampel – dilakukan di titik outlet IPAL menggunakan botol polyethylene yang diawetkan dengan HNO₃.
  2. Persiapan Sampel – penyaringan dan pengasaman untuk menjaga stabilitas logam.
  3. Analisis Laboratorium – menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) atau ICP (Inductively Coupled Plasma).
  4. Validasi dan Pelaporan Hasil – dibandingkan dengan nilai baku mutu dan disusun dalam laporan resmi.

Laboratorium Ekalab sebagai laboratorium terakreditasi KAN ISO 17025 menerapkan sistem kendali mutu ketat agar hasil uji valid, sah, dan akurat.

Dampak Lingkungan dari Kandungan Logam Berat

  • Timbal (Pb) → Mengganggu sistem saraf, menyebabkan gangguan perkembangan anak.
  • Kadmium (Cd) → Bersifat karsinogenik, menumpuk di ginjal dan tulang.
  • Kromium (Cr) → Terutama Cr(VI), sangat toksik dan dapat menyebabkan iritasi kulit serta gangguan hati.

Oleh karena itu, uji logam berat air limbah menjadi indikator penting dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang berkelanjutan.


Keunggulan Ekalab dalam Uji Logam Berat

Sebagai laboratorium lingkungan terakreditasi KAN ISO 17025, Ekalab menyediakan layanan pengujian logam berat lengkap untuk berbagai sektor industri.

Keunggulan kami:

  • Akurasi tinggi menggunakan metode SNI, APHA, dan USEPA.
  • Pelaporan digital dan tepat waktu, hasil uji dikirim dalam format PDF resmi.
  • Pendampingan teknis PROPER, bantu analisis hasil dan peningkatan skor lingkungan.

Dengan dukungan tenaga analis berpengalaman, Ekalab memastikan proses uji logam berat air limbah berjalan efisien dan terpercaya.


FAQ: Pertanyaan Umum

1. Seberapa sering uji logam berat air limbah dilakukan?
Idealnya setiap 3–6 bulan atau sesuai izin lingkungan.

2. Apakah hasil uji Ekalab diakui resmi?
Ya. Ekalab merupakan laboratorium terakreditasi KAN ISO 17025, hasil uji diakui oleh KLHK dan instansi terkait.

3. Apakah Ekalab melayani pengambilan sampel di luar Jawa?
Ya. Tim kami melayani pengambilan dan pengujian di berbagai wilayah Indonesia.


Hubungi Kami

📧 marketing@ekalab.co.id
📞 0853-1190-5841 (WhatsApp)


📚 Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *