Mengapa Uji COD dan BOD Penting untuk Air Limbah
Uji COD dan BOD pada air limbah merupakan dua parameter utama dalam menilai efektivitas pengolahan limbah cair.
Keduanya digunakan untuk mengetahui seberapa besar kandungan bahan organik yang masih tersisa dalam air limbah setelah melewati instalasi pengolahan (IPAL).

Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik, sedangkan COD (Chemical Oxygen Demand) menunjukkan total oksigen yang dibutuhkan secara kimiawi untuk mengoksidasi bahan organik maupun anorganik.
Oleh karena itu, semakin rendah nilai COD dan BOD, semakin baik kualitas pengolahan limbah cair dan semakin kecil potensi pencemaran lingkungan.
Regulasi dan Standar Uji COD dan BOD
Pengujian COD dan BOD diatur dalam beberapa regulasi lingkungan terbaru.
Untuk kegiatan domestik, pemerintah telah menerbitkan Permen LHK No. 11 Tahun 2025 tentang Baku Mutu Air Limbah dan Standar Teknologi Pengolahan Air Limbah untuk Air Limbah Domestik.
Sementara untuk kegiatan industri, ketentuan masih mengacu pada:
- Permen LHK No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri.
- PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Regulasi tersebut menetapkan ambang batas BOD dan COD yang berbeda untuk tiap sektor. Sebagai contoh:
- BOD ≤ 30 mg/L untuk air limbah domestik ringan.
- COD ≤ 100 mg/L untuk industri makanan dan minuman.
Oleh sebab itu, Pengujian COD dan BOD tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga menjadi dasar ilmiah dalam pelaporan PROPER dan audit lingkungan perusahaan.
Proses dan Metode Uji COD dan BOD
Uji COD dan BOD pada air limbah dilakukan melalui tahapan laboratorium berstandar SNI dan APHA, yaitu:
- Pengambilan Sampel
Sampel air limbah diambil di titik outlet IPAL dan disimpan dalam botol gelap untuk mencegah reaksi oksidasi sebelum analisis. - Uji BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Dilakukan dengan metode dilution technique dan inkubasi selama 5 hari pada suhu 20°C untuk mengukur penurunan kadar oksigen terlarut (DO). - Uji COD (Chemical Oxygen Demand)
Menggunakan reagen kalium dikromat (K₂Cr₂O₇) dan titrasi setelah proses pemanasan dalam reflux system selama 2 jam. - Evaluasi Hasil dan Pelaporan
Nilai COD dan BOD dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku, kemudian hasilnya dituangkan dalam laporan resmi laboratorium.
Laboratorium Ekalab yang telah terakreditasi KAN ISO/IEC 17025:2017 memastikan seluruh pengujian dilakukan secara presisi, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hubungan Antara COD dan BOD
Secara umum, nilai COD selalu lebih tinggi dibandingkan BOD karena mencakup oksidasi total bahan organik dan anorganik.
Perbandingan BOD/COD dapat digunakan untuk menilai efisiensi proses pengolahan air limbah:
- BOD/COD > 0,5 → pengolahan biologis sangat efektif.
- BOD/COD 0,3–0,5 → pengolahan sedang, masih dapat ditingkatkan.
- BOD/COD < 0,3 → kandungan bahan anorganik tinggi atau sistem IPAL kurang optimal.
Dengan data ini membantu perusahaan melakukan evaluasi dan optimasi teknologi pengolahan agar hasil akhirnya memenuhi baku mutu nasional.
Dampak Lingkungan Bila COD dan BOD Tinggi
Jika nilai COD dan BOD melebihi baku mutu, air limbah dapat menyebabkan:
- Penurunan kadar oksigen terlarut (DO) di perairan.
- Kematian biota air dan gangguan rantai ekosistem.
- Peningkatan kekeruhan dan bau tidak sedap.
Oleh karena itu, pengujian COD dan BOD secara berkala sangat penting untuk memantau efektivitas IPAL dan mencegah pencemaran lingkungan.
Keunggulan Ekalab dalam Uji COD dan BOD
Sebagai laboratorium lingkungan terakreditasi KAN ISO 17025, Ekalab menyediakan layanan pengujian COD dan BOD yang sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Keunggulan kami meliputi:
- Terakreditasi KAN ISO 17025 – hasil uji sah dan diakui oleh KLHK.
- Metode uji standar SNI, APHA, dan USEPA.
- Pelaporan digital dan tepat waktu – hasil uji dikirim dalam format PDF resmi.
Dengan dukungan tenaga analis berpengalaman dan sistem jaminan mutu yang ketat, Ekalab memastikan hasil pengujian COD dan BOD yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung kepatuhan lingkungan perusahaan.
FAQ: Pertanyaan Umum
1. Apa perbedaan utama antara COD dan BOD?
COD mengukur kebutuhan oksigen secara kimiawi, sedangkan BOD mengukur kebutuhan oksigen biologis selama proses penguraian zat organik oleh mikroorganisme.
2. Seberapa sering pengujian COD dan BOD perlu dilakukan?
Idealnya setiap 3–6 bulan, atau sesuai dengan ketentuan izin lingkungan perusahaan.
3. Apakah hasil uji Ekalab diakui resmi oleh KLHK?
Ya. Ekalab merupakan laboratorium terakreditasi KAN ISO 17025, sehingga hasilnya sah untuk pelaporan lingkungan dan audit PROPER.
📚 Artikel Terkait
- Laboratorium Terakreditasi KAN ISO 17025
- Pengujian Air Limbah 2025: Parameter dan Standar Baku Mutu
- Peran Laboratorium Lingkungan dalam Net Zero Emission
Hubungi Kami
Laboratorium Lingkungan Ekalab
Terakreditasi KAN ISO/IEC 17025:2017