Pentingnya Uji Mikroorganisme dalam Air Limbah
Uji mikroorganisme merupakan salah satu parameter wajib dalam pengendalian kualitas air limbah, terutama untuk menilai aspek sanitasi dan potensi pencemaran biologis.
Dua parameter utama yang sering diuji adalah Total Coliform dan Escherichia coli (E. coli), yang menjadi indikator keberadaan organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Keberadaan bakteri indikator ini menunjukkan kemungkinan adanya pencemaran dari aktivitas domestik, sistem septik, maupun limbah industri yang mengandung senyawa organik mudah terdegradasi.

Regulasi dan Baku Mutu Mikrobiologi
Parameter mikroorganisme diatur dalam:
- Permen LHK No. 11 Tahun 2025 – Baku Mutu Air Limbah Domestik
- Permen LHK No. 5 Tahun 2014 – Baku Mutu Air Limbah Industri
Baku mutu umum:
- Total Coliform: 3.000 – 10.000 kol/100 mL
- E. coli: 1.000 – 3.000 kol/100 mL
Nilai baku mutu dapat berbeda per sektor industri, namun prinsipnya keberadaan mikroorganisme harus dijaga pada tingkat aman.
Metode Uji Mikroorganisme
Laboratorium lingkungan seperti Ekalab menggunakan metode standar berikut:
1. Metode MPN (Most Probable Number)
Metode yang paling umum dan diakui secara internasional untuk mengestimasi jumlah bakteri dalam sampel air.
Menggunakan tiga tahapan:
- Uji pendugaan
- Uji penegasan
- Uji pelengkap
2. Filtrasi Membran (MF – Membrane Filtration)
Sampel disaring melalui membran berpori 0.45 µm, kemudian diinkubasi pada media selektif seperti:
- m-Endo agar (Coliform)
- m-FC agar (E. coli)
3. Identifikasi Lanjutan
Jika diperlukan, dilakukan uji konfirmasi seperti:
- Uji IMViC
- Uji enzimatik (β-glucuronidase untuk E. coli)
Metode-metode ini mengikuti standar SNI 6774:2008, APHA 9221, dan APHA 9222.
Risiko dan Dampak Keberadaan Mikroorganisme Berlebih
Jika kadar Coliform dan E. coli melebihi baku mutu, dampaknya dapat berupa:
- Pencemaran sumber air permukaan
- Penyakit berbasis air (waterborne disease)
- Gangguan pada sistem pengolahan limbah biologis
- Penurunan kualitas sanitasi area sekitar
- Risiko terhadap pekerja dan masyarakat
Oleh karena itu, uji mikroorganisme menjadi bukti kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan dan kesehatan publik.
FAQ: Pertanyaan Umum
1. Apa fungsi utama pengujian mikroorganisme?
Untuk mengetahui kondisi sanitasi air limbah dan potensi pencemaran biologis.
2. Apakah semua industri wajib menguji Coliform dan E. coli?
Ya, terutama industri domestik, makanan-minuman, perhotelan, hingga fasilitas publik.
3. Seberapa sering uji dilakukan?
Umumnya setiap 3 bulan atau sesuai izin lingkungan.
4. Bisakah Ekalab melakukan pengambilan sampel?
Ya, tim sampling Ekalab tersertifikasi dan memenuhi standar ISO 17025.
Hubungi Kami
Laboratorium Lingkungan Ekalab
Terakreditasi KAN ISO/IEC 17025:2017